Kamis, 28 Februari 2013

Keranjingan "Gadget", Anak Bisa Jadi Pembosan


Di era teknologi yang berkembang pesat seperti sekarang, para orang tua perlu menjaga anak-anak agar terhindar dari dampak negatif, namun juga tetap mendapat dampak positifnya.
Ketertarikan inilah yang membuat kehidupan nyata menjadi membosankan bagi anak-anak
-- Ratih Ibrahim, psikolog
Menurut psikolog senior Ratih Ibrahim, para orang tua perlu membiarkan anak untuk tetap melek teknologi, tetapi tidak serta merta membebaskan mereka dalam penggunaan teknologi. Salah satu contoh sederhana adalah penggunaan gadget seperti ponsel, tablet ataupun laptop.

Ratih berpendapat, orang tua tetap perlu membuat pembatasan pada penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, penggunaan yang tidak terkendali akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi anak.

"Ibarat ikan, dulu kita hidup di air tawar. Seiring perkembangan zaman, saat ini kita hidup di air payau. Kita tidak bisa memaksakan anak untuk menjalani gaya hidup di air tawar, karena mereka sudah dilahirkan di air payau," ungkapnya, Kamis (31/1/2013) di Jakarta. .

Artinya, para orang tua perlu membiarkan anak untuk tetap akrab dengan teknologi, tetap dengan menerapkan peraturan dan pembatasan. Karena jika tidak, yang dikhawatirkan Ratih adalah anak-anak akan lebih tertarik dengan gadget dan tidak tertarik dengan kehidupan nyata.

Layar gadget yang berkedip dengan cepat dapat menstimulasi otak anak-anak untuk merasa tertarik. Ketertarikan inilah yang membuat kehidupan nyata menjadi membosankan bagi anak-anak, jelas Ratih.

Oleh karenanya, kata  dia, perlu adanya pembatasan oleh para orang tua dalam penggunaan gadget. "Beri pengertian pada anak Anda bahwa fungsi gadget adalah untuk berkomunikasi sehingga penggunaannya perlu dibatasi," ujarnya.

Hal ini juga berlaku bagi orang tua, karena orang tua adalah role model bagi anak. "Jangan sampai orang tua melarang anak menggunakan gadget namun tidak membatasi gadget untuk diri mereka sendiri," ungkap psikolog lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Namun terkadang, ada pula orang tua yang malah mengalihkan perhatian anak dengan gadget karena tak ingin anaknya bergerak terlalu aktif. Padahal menurut Ratih, bergerak aktif adalah salah satu proses alamiah anak dan tak perlu dialihkan dengan penggunaan gadget.

"Anak-anak memang tipikalnya tidak bisa diam, biarkan saja, nanti juga ada masanya mereka tidak terlalu aktif. Malah begitu yang bagus, jangan dilarang, apalagi dialihkan dengan gadget," pungkas Ratih.

Cr : Kompas.com

Rabu, 27 Februari 2013

Wanita Pendengkur Alami Kerusakan Otak Lebih Parah

Mendengkur pada wanita ternyata lebih merusak otak dibandingkan pada pria. Ini diungkapkan pada penelitian yang dipublikasikan pada jurnal SLEEP edisi Desember 2012. Prof. William Dement, mengatakan: "Saya tak dapat menemukan satu pun gangguan kesehatan dalam dunia medis yang demikian umum diderita, sangat mengancam nyawa, mudah dikenali, dan amat mudah dirawat selain sleep apnea!"

Ngorok terlanjur dianggap wajar oleh masyarakat kita. Padahal akibatnya tak main-main. Mulai dari tekanan darah tinggi, obesitas, peningkatan gula darah, gangguan jantung, depresi, kematian dan kerusakan otak. Mungkin salah satu kegagalan evolusi manusia adalah saluran nafas yang melemas saat tidur. Akibat menyempitnya saluran nafas, aliran udara dari dan ke paru-paru jadi terganggu. Tak ada udara yang dapat lewat! Ketiadaan nafas (apnea) inilah yang menyebabkan banyak gangguan kesehatan.


Henti nafas saat tidur, sleep apnea, terjadi secara periodik sepanjang malam. Setiap kali nafas terganggu, terjadi penurunan kadar oksigen dan peningkatan tekanan dalam dada yang sebabkan kerja jantung berlipat ganda. Setiap kali nafas tersumbat, setelah beberapa waktu penderita akan terbangun singkat seolah tersedak untuk menghirup nafas. Penderita tak akan ingat jika ia sesak dan terbangun-bangun ratusan kali sepanjang malam. Sebab episode bangun yang terjadi hanya berlangsung beberapa detik saja. Tetapi akibatnya pada kualitas hidup luar biasa. Tanpa tahu sebabnya, pendengkur selalu mengantuk. Kemampuan konsentrasi, analisa dan daya ingat menurun. Emosi pun turut naik turun dengan tajam.

Wanita Mendengkur


Penderita sleep apnea, diperkirakan sebanyak 5% dari populasi. Jenis kelamin apa pun, usia berapa pun, kurus atau gemuk bisa saja mendengkur dan menderita sleep apnea. Banyak sudah penelitian di bidang mendengkur ini. Kebanyakan meneliti efeknya pada penyakit serius seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes dan stroke. Banyak juga penelitian yang melihat berbagai pengaruh ngorok pada kategori tertentu, misalkan pada kehamilan, anak-anak, pria dewasa, ataupun wanita. Ya, wanita pun mendengkur! Wanita yang menderita sleep apnea memang tak sebanyak pria. Diperkirakan pendengkur wanita hanyalah separuh dari pria. Tetapi karakteristiknya berbeda. Misalkan derajat keparahan yang dilihat dari indeks henti nafas, pria cenderung lebih parah dibanding wanita. Akibat pada kesehatan jantung dan pembuluh darah pun tampaknya lebih parah pada pria. Namun, efek psikologis sleep apnea lebih nyata pada wanita, yaitu depresi dan kecemasan.

Ngorok Merusak Otak

Sekelompok peneliti di UCLA mempublikasikan penelitian mereka pada jurnal SLEEP 2008 yang menunjukkan adanya kerusakan bagian-bagian tertentu otak pada penderita sleep apnea. Dengan menggunakan alat pencitraan otak, para peneliti menemukan bahwa pendengkur dengan sleep apnea mengalami kerusakan massa putih di beberapa bagian otak yang mengatur ingatan dan mood. Massa putih adalah serabut otak yang diliputi oleh myelin yang berwarna putih. Kelompok peneliti ini juga menerbitkan publikasi lain di Neuroscience Letters pada tahun yang sama. Deitmukan bahwa badan mamilari orang yang ngorok menalami perubahan. Badan mamilari adalah salah satu bagian dari sistem limbik yang berperan pada fungsi-fungsi kognitif dan emosi seseorang. Penurunan volume badan mamilari tersebut diduga kuat terjadi sebagai efek menurunnya kadar oksigen saat tidur. Publikasi lain pada Journal of Sleep Research tahun 2009 menyatakan bahwa sleep apnea ternyata merusak otak secara penelitian. Tim peneliti dari Perancis itu, melakukan pencitraan otak pada 16 orang yang mendengkur dan baru didiagnosa menderita sleep apnea. Hasilnya, mereka menemukan kerusakan massa abu-abu di berbagai bagian otak. Ini juga menjelaskan kenapa pendengkur mengalami penurunan konsentrasi dan daya ingat.

Kerusakan Otak Pada Wanita

Penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal SLEEP Desember 2012 mencoba melihat efek kerusakan otak ini pada wanita yang mendengkur. Bisa dikatakan, ini adalah penelitian pertama yang mencoba melihat efek mendengkur pada wanita. Penelitian lain semua melihat efek kerusakan otak pada pria atau pada pria dan wanita sekaligus. Mempertimbangkan adanya perbedaan efek ngorok, sleep apnea pada wanita dibanding pria, para ahli ingin melihat perbedaan kerusakan otak juga berdasarkan jenis kelamin. Mereka pun menilai massa putih pada syaraf otak dan membandingkannya antara penderita yang mendengkur dan tidak, serta terutama pada pria dan wanita. Para peneliti mengamati 10 orang pendengkur wanita dan 20 pendengkur pria yang baru saja terdiagnosa menderita sleep apnea di UCLA sleep laboratory, bersama dengan 20 wanita dan 30 pria sebagai kontrol. Selain gangguan nafas saat tidur, subyek juga dinilai kondisi kantuk dan psikologisnya dengan menggunakan kuesioner. Terakhir, dilakukan pencitraan otak dengan menggunakan MRI. Walau wanita yang mendengkur lebih jarang dibanding pria, pengaruh buruknya tampak lebih berat pada wanita. Kerusakan otak akibat sleep apnea ternyata lebih parah pada wanita dibanding pada pria dengan kondisi yang sama. Area frontal otak wanita penderita sleep apnea mengalami kerusakan. Padahal area ini penting untuk fungsi pengaturan mood dan pengambilan keputusan. Penilaian psikologis pada pendengkur wanita juga tunjukkan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi. Sementara para ahli berhipotesa bahwa kerusakan otak terjadi sebagai akibat dari berkurangnya kadar oksigen saat tidur. Namun kemungkinan lain juga harus dipertimbangkan. Misalkan depresi dan kecemasan yang meningkatkan aktivitas simpatis dan sel-sel inflamasi hingga merusak syaraf, atau justru kerusakan syaraf yang mendorong peningkatan depresi dan kecemasan pada wanita pendengkur. Masih banyak yang harus diteliti lebih lanjut.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?


Jelas kerusakan otak merupakan salah satu akibat dari mendengkur dengan henti nafas saat tidur. Tetapi dari penelitian terbaru tampak bahwa efek sleep apnea pada kerusakan otak wanita ternyata lebih parah dibandingkan pada pria. Ini tunjukkan pada para dokter agar tak meremehkan dengkuran wanita. Wanita dengan keluhan cepat lelah, mengantuk, depresi dan mendengkur harus mendapatkan prioritas perawatan. Pemeriksaan tidur sebagai alat diagnosa utama untuk ketahui bahaya tidaknya suatu dengkuran harus dilakukan sebelum melakukan perawatan. Derajat keparahan henti nafas pun harus dihitung lewat pemeriksaan yang sama. Perawatan, baik lewat alat bantu gigi, CPAP atau pembedahan dapat dipertimbangkan tergantung kondisi setiap pasien. Sementara ini perawatan dengan continuous positive airway pressure (CPAP) menjadi pilihan utama. Penggunaan CPAP telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki kondisi jantung serta kontrol gula darah. Sayangnya kerusakan otak akibat sleep apnea bersifat permanen dan tak dapat dikembalikan walau sleep apnea dirawat. CPAP hanya dapat mencegah kerusakan lebih lanjut. Satu hal lagi yang mendorong agar perawatan sleep apnea harus dilakukan sesegera mungkin. Mendengkur bukan lagi bahan tertawaan. Peringatkan sahabat atau kerabat yang mendengkur. Anda menyelamatkannya! dr. Andreas Prasadja, RPSGT

Cr : Kompas.com

Selasa, 26 Februari 2013

Insomnia Jadi Pemicu Bunuh Diri?


Jika Anda memiliki keluarga atau kerabat yang mengalami depresi, pastikan mereka terhindar dari gangguan tidur. Sebuah studi baru menemukan bahwa mimpi buruk dan kepercayaan yang tidak sehat seputar tidur dapat meningkatkan risiko bunuh diri di kalangan orang-orang yang menderita depresi.

Hasil temuan dari studi baru ini memperkuat hasil dari studi sebelumnya yang menghubungan gangguan tidur atau insomnia dengan risiko bunuh diri. Oleh karenanya, para dokter menyarankan pada mereka yang mengalaminya untuk melakukan pengobatan sehingga dapat mengurangi risiko tersebut.

Kepercayaan yang keliru seputar tidur dapat meliputi beberapa bentuk, contohnya tidur tidak nyenyak pada satu malam dapat menganggu tidur selama satu minggu penuh, atau kurang tidur memiliki konsekuensi yang mengerikan dan tidak dapat diubah. Pemikiran-pemikiran seperti itulah yang membawa suasana putus asa, yang dapat dikaitkan pada risiko bunuh diri.

"Insomnia dapat secara spesifik menyebabkan putus asa, dan keputusasaan dengan sendirinya merupakan prediktor kuat untuk bunuh diri," ungkap peneliti Dr W. Vaughn McCall, ketua Departemen Psikiatri dan Perilaku Kesehatan di Georgia Health Sciences University di Augusta.

Kendati demikian, faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko bunuh diri tidak sama untuk semua orang, "Untuk beberapa pasien, saya pikir masalah tidur merupakan bagian dari gejala depresi," kata McCall.

Dalam studi ini, McCall dan rekannya meneliti 50 orang dengan depresi yang berusia 20 sampai 84 tahun, beberapa di antaranya berada di rumah sakit. Hampir setiap pasien mengonsumsi beberapa jenis obat psikiatri, dan 56 persen telah mencoba bunuh diri setidaknya sekali.

Para peserta disurvei untuk dinilai derajat insomnia dan seberapa parah keinginan mereka untuk bunuh diri, serta untuk mengetahui apakah mereka mengalami mimpi buruk dan kepercayaan tidak sehat seputar tidur.

Para peneliti pun menemukan hubungan bahwa semakin parah derajat insomnia maka semakin besar keinginan mereka untuk bunuh diri. Namun apabila tidak memiliki mimpi buruk dan kepercayaan tidak sehat seputar tidur, hubungan ini tidak berlaku. Sehingga mimpi buruk dan kepercayaan tidak sehat seputar tidur merupakan faktor yang harus dihindari untuk memperbesar risiko bunuh diri.

Mengobati mimpi buruk atau kepercayaan tidak sehat seputar tidur dapat dengan melakukan psikoterapi atau dengan obat-obatan. Hal ini mungkin dapat mengurangi risiko bunuh diri.
McCall menyatakan perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk melihat apakah mengobati insomnia dengan obat tidur dapat mengurangi risiko bunuh diri.


Sumber :
 
Cr : Kompas.com

Senin, 25 Februari 2013

Makanan Gorengan Tingkatkan Risiko Kanker Prostat

Makanan hasil penggorengan dengan minyak sangat digemari masyarakat kita. Namun, berhati-hatilah! Makanan yang biasa disebut gorengan itu bisa meningkatkan risiko kanker prostat.

Penelitian menunjukkan, pada pria yang mengonsumsi makanan gorengan seminggu sekali risikonya terkena kanker prostat hampir mencapai 40 persen.

Studi tersebut dilakukan menggunakan data 1.549 pria yang didiagnosis kanker prostat dan 1.492 pria dari kelompok kontrol dengan usia yang hampir sama. Para responden berasal dari daerah Seattle, AS, dan berusia antara 35-74 tahun. Semua responden diminta menjawab daftar pertanyaan, termasuk pertanyaan tentang pola makan.

Penelitian menemukan, pria yang hobi makan donat, ayam goreng, ikan goreng, dan kentang goreng setidaknya seminggu sekali lebih mungkin menderita kanker prostat dibanding dengan yang jarang makan makanan gorengan. Selain itu, risiko terkena kanker prostat dengan jenis yang lebih ganas juga meningkat.

Minyak goreng ketika dipanaskan dalam suhu tinggi akan menghasilkan komponen karsinogenik seperti aldehyde, komponen yang ditemukan di parfum, acrolein, dan zat kimia yang ditemukan dalam pembasmi hama.

Makanan yang digoreng juga meningkatkan kadar glycation endproduct atau AGEs, hasil dari rantai kimia glikasi awal, yang dikaitkan dengan inflamasi kronis atau stres oksidatif. Dada ayam yang digoreng dengan minyak selama 20 menit mengandung AGEs sembilan kali lebih banyak dibandingkan dengan dada ayam yang direbus.

Kanker prostat sendiri adalah jenis kanker yang banyak diderita kaum pria. Di Amerika, setiap tahunnya 238.000 pria terdiagnosis penyakit ini.

Makanan gorengan juga dikaitkan dengan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker payudara, kanker esofagus, paru, dan pankreas.
Sumber :
 
 
Cr : Kompas.com

Minggu, 24 Februari 2013

7 Cara Agar Terbiasa Bangun Pagi

Sulit membiasakan diri bangun pagi karena kerap punya kebiasaan begadang atau terjaga sepanjang malam menjadikan Anda dijuluki "orang malam" atau "night owl". Hal ini menjadi masalah apabila Anda memiliki kewajiban yang harus dikerjakan di pagi hari.

Anda butuh motivasi lebih untuk meninggalkan kebiasaan "night owl" Anda dan mulai menjadi orang pagi atau "morning person"? Beberapa studi mengindikasikan bahwa "morning person" sebenarnya lebih bahagia daripada "night owl". Dan orang pagi pun dilaporkan lebih merasa sehat dan bersemangat.

Membuat transisi dari "night owl" menjadi "morning person" mungkin tidak mudah, namun ada beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan.  Berikut adalah 7 cara di antaranya :

1. Hentikan kebiasaan menekan tombol "snooze" pada alarm Anda dan menikmati beberapa menit tambahan untuk bermalas-malasan. Sebaliknya, cobalah untuk segera bangkit dari tempat tidur dan berikan hadiah kecil pada diri Anda dengan secangkir kopi atau teh, atau dengan olahraga.

2. Olahragalah sebelum sarapan karena kebiasaan ini dapat meningkatkan pembakaran lemak dan penurunan berat badan, serta menjaga kadar andrenalin tetap tinggi beberapa jam setelahnya (yang diartikan lebih waspada).

3. Kemudian, nikmati sarapan dengan waktu yang lebih panjang, sehingga zat gizi yang Anda makan pun semakin lengkap. Pastikan dalam sarapan Anda mengandung protein, buah, sayur, dan karbohidrat.

4. Jika Anda masih memiliki masalah untuk bangun dari ranjang, cobalah untuk memindahkan tempat tidur Anda lebih dekat dengan jendela yang mudah dimasuki sinar matahari. Sinar matahari akan membantu Anda untuk lebih cepat bangun karena otak Anda lebih sensitif terhadap cahaya.

5. Selain itu penting bagi Anda untuk mengurangi aktivitas di malam hari. Cobalah untuk mengurangi sedikit demi sdikit waktu yang Anda gunakan dimalam hari untuk beraktivitas menjadi waktu untuk beristirahat. Dan minimalisasi gangguan bagi waktu istirahat Anda.

6. Matikan alat elektronik satu atau dua jam sebelum Anda tidur untuk membentuk suasana yang nyaman untuk tidur. Hal ini juga akan membantu pikiran Anda untuk lebih tenang dan dapat siap untuk tidur.

7. Cobalah pula untuk menyiapkan kebutuhan-kebutuhan esok hari pada malam sebelum Anda akan tidur. Hal ini akan mempermudah Anda untuk menghadapi hari esok dengan lebih bersemangat.

Sumber :
 
Cr : Kompas.com

Sabtu, 23 Februari 2013

Generasi Gadget, Generasi Tanpa Istirahat?


Ponsel seharusnya menjadi alat yang dapat membantu berkomunikasi ketika sedang berada jauh dari rumah. Namun saat ini, hampir setengah dari kita yang menggunakan ponsel dan komputer untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga meskipun sedang berada dalam satu rumah.

Sebuah studi di Inggris melakukan survei  untuk mengetahui penggunaan alat-alat elektronik saat ini. Sebanyak 45 persen peserta mengakui bahwa mereka menggunakan ponsel untuk menelepon, mengirim SMS, menggunakan sosial media, dan email lebih sering daripada harus pergi ke ruang sebelah untuk mengobrol dengan anggota keluarga lainnya.

Seperlimanya atau sekitar 22 persen lebih memilih untuk berbicara lewat telepon atau sosial media seperti Facebook dan Twitter daripada harus berbicara langsung. Demikian menurut hasil studi tersebut.

The Halifax Insurance Digital Home Index menemukan bahwa tiga perempatnya atau sekitar 73 persen dari populasi merasa kesulitan jika mereka harus mengalami hari tanpa "gadget" mereka, seperti ponsel, laptop, ataupun pemutar musik.

Meningkatnya penggunaan alat-alat elektronik telah menciptakan sebuah generasi yang tidak dapat beristirahat, dengan 25 persen dari populasi mengakui bahwa mereka selalu memeriksa email atau pesan mereka di tempat tidur. Sepersepuluh dari mereka bahkan melakukan hal itu di kamar mandi.

Survei terhadap 2.500 orang dewasa yang tinggal di Inggris ini juga menemukan, orang lebih memilih untuk kehilangan cincin kawin atau pertunangan daripada harus kehilangan ponsel mereka.

Psikolog Aric Sigman memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan kepada teknologi dapat menjadi masalah bagi seluruh kelompok usia dan menyebabkan kehancuran hubungan antarmanusia.

"Ketika frekuensi dan durasi melihat layar meningkat, jumlah waktu yang dihabiskan untuk kontak langsung dengan 'kehidupan nyata' yaitu hubungan langsung dengan orang lain akan berkurang," ujarnya

"Ketika berusia tujuh tahun, rata-rata anak yang lahir saat ini akan menghabiskan satu tahun usianya untuk menonton teknologi layar, dan ketika mereka berusia 80 tahun, mereka menghabiskan 18 tahun dalam hidupnya untuk melihat teknologi yang bahkan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan," tambahnya.

"Penggunaan teknologi yang berlebihan merupakan isu yang berdampak pada semua kelompok usia, dari dewasa muda, yang menganggap teknologi merupakan pusat dari hidupnya, sampai ke orang tua yang akan merasakan bagaimana penggunaan teknologi yang berlebihan dapat membangun penghalang bagi interaksi keluarga," tutur Sigman.

Oleh karenanya, kita harus dapat mengingatkan diri sendiri bahwa teknologi seharusnya menjadi alat, bukan pengganggu atau bahkan perusak.
Meningkatnya penggunaan alat-alat elektronik telah menciptakan sebuah generasi yang tidak dapat beristirahat

Sumber :

Cr : Kompas.com

Jumat, 22 Februari 2013

Kepintaran Itu Bisa Menular


Jika ingin pintar, maka bergaul lah dengan orang pintar. Pernahkah Anda mendengar ungkapan ini? Sebuah studi baru di New York berhasil membuktikan kebenaran ungkapan ini dan menyatakan bahwa kepintaran memang dapat menular.

Anak yang berada di lingkungan teman-teman yang lebih pintar dengan nilai yang lebih baik akan mendapatkan nilai yang lebih baik pula di tahun depannya. Demikian hasil temuan dari studi ini.

"Semakin pintar teman Anda saat ini, semakin lebar kesempatan bagi Anda untuk menjadi lebih pintar pula di waktu yang akan datang," ujar penulis studi ini Hiroko Sayama, peneliti sistem di State University New York di Binghamton.

Penemuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal PLos ONE menunjukkan bahwa pencapaian akademik seseorang dipengaruhi oleh performa dari rekan-rekannya.

Penemuan masa lalu telah menunjukkan bahwa obesitas dapat menular secara sosial, dan kondisi emosional orang juga cenderung dapat menyebar melalui jaringan sosial. Maka, untuk melihat ada tidaknya kecenderungan yang sama dalam kinerja akademik, para peneliti melibatkan 160 murid sekolah menengah atas (SMA) yang disurvei untuk mengetahui sahabat, teman baik, kenalan, dan relasinya. Para peneliti juga mengumpulkan informasi tentang peringkat kelasnya sejak tingkat pertama hingga tingkat akhir.

Secara umum, siswa yang berteman dengan siswa yang memiliki nilai lebih tinggi daripadanya, mengalami kenaikan nilai pada tingkat akhir sekolah. Efeknya cukup besar, siswa yang sebelumnya berada di peringkat ke-100 dan berteman dengan siswa peringkat ke-50, maka ia akan naik 10 hingga 15 peringkat.

Temuan menunjukkan prestasi akademis dapat menular secara sosial dan bergerak melalui lingkaran teman. Rekan dapat mempengaruhi perilaku seperti kebiasaan belajar, tetapi sebenarnya rekan juga memberikan tekanan. Jika rekan Anda berjuang untuk menghadapi ujian, maka mungkin Anda berpikir, "Saya harus bekerja lebih keras untuk dapat bersaing dengan teman-teman saya," ujar Sayama seperti dilansir LiveScience.

Kendati demikian, bukanlah tepat jika Anda ingin anak Anda berprestasi lantas menggantungkan pada lingkaran pertemanan. Faktor utama yang menentukan prestasi adalah motivasi, kata Sayama.
"Semakin pintar teman Anda saat ini, semakin lebar kesempatan bagi Anda untuk menjadi lebih pintar pula di masa yang akan datang." - Hiroko Sayama

Sumber :
 
Cr : Kompas.com

Kamis, 21 Februari 2013

6 Kiat Agar Selalu Bisa Makan Sayur dan Buah


Anda pasti sudah sering mendengar betapa penting menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Salah satu unsur yang tak boleh dilewatkan dalam menu makanan adalah sayuran dan buah-buahan. Namun sayangnya, terkadang sulit bagi untuk terus rutin menyisipkan sayur-sayuran dan buah-buahan ke dalam menu makanan Anda sehari-hari.

Heather Mangieri, ahli gizi dan humas dari American Dietetic Association (USDA), memberikan 6 kiat mudah untuk dapat mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah dalam diet sehari-hari.

1. Mulai lebih awal

Untuk mendapatkan jumlah sayuran dan buah-buahan yang direkomendasikan yaitu 5 kali sehari, mulailah dengan memakannya di awal hari, yaitu pada saat sarapan. Cobalah untuk menyisipkan pisang di sereal, atau sayuran di omelet yang disantap saat sarapan, ujar Mangieri.

2. Jangan sembunyikan buah
Jika Anda memiliki stok buah atau pun sayuran, jangan hanya menyimpannya di kulkas ataupun lemari makanan. Pastikan mereka "terlihat" merangsang untuk disantap. Anda dapat meletakkan buah-buahan di meja makan ataupun ruang tengah, dan jangan ragu untuk menjadikan buah sebagai menu camilan.

3. Beku itu baik

Dengan membekukan sayur-sayuran, Anda akan selalu memiliki stoknya di rumah, ujar Mangieri. Selain itu sayur-sayuran beku juga mudah untuk diolah kembali dan mampu disimpan dalam waktu lama. Takut nilai gizinya berkurang? Keri Gans, yang juga humas dari USDA menyatakan bahwa, sayur-sayuran beku biasanya memiliki nilai gizi yang sama dengan sayur-sayuran segar.

4. Saat makan, fokuskan perhatian pada sayuran terlebih dahulu, bukan protein
Cobalah untuk mengisi setengah dari piring dengan sayur dan buah. Sisanya baru isi dengan makanan berkarbohidrat dan protein.

5. Anda dapat meminum buah dan sayuran
Saat ini banyak tersedia minuman-minuman jus yang diperkaya vitamin hingga mencukupi kebutuhan sehari. Menurut USDA produk ini boleh saja diminum, namun tidak setiap hari. Karena sumber vitamin dan mineral yang terbaik tetap berasal dari buah dan sayuran segar. Jangan lupa, sayur dan buah segar mengandung serat yang merupakan bagian dari diet sehat.

6. Jadikan buah sebagai hidangan penutup
Mangieri menyarankan untuk menambahkan buah sebagai hidangan penutup setelah makan besar untuk menggantikan es krim. Bentuknya pun bisa yang sudah diolah seperti selai ataupun es buah tanpa tambahan gula. Selain itu Anda juga dapat membuat buah menjadi smoothie, ditambah dengan yogurt, bukan gula. "Rasa manis dari buah sudah cukup untuk indera perasa kita, sehingga tidak perlu ditambahkan gula lagi," katanya.


Sumber :
 
Cr : Kompas.com

Rabu, 20 Februari 2013

Bumi Bakal Miskin Hujan di Masa Depan


PARIS, Pakar iklim dunia memperkirakan, Bumi akan mengalami lebih sedikit hujan di masa depan karena pemanasan global. Fenomena tersebut berbeda dengan pemanasan di masa lalu yang justru meningkatkan curah hujan.

Dalam publikasi di jurnal Nature, ilmuwan mengungkapkan bahwa pemanasan global yang disebabkan oleh gas rumah kaca dari aktivitas manusia memiliki dampak berbeda dari pemanasan yang hanya disebabkan oleh peningkatan radiasi Matahari.

Menurut para ilmuwan, perbedaan tersebut disebabkan karena gas rumah kaca memicu pemanasan pada zona atmosfer berbeda. Gas rumah kaca memperkecil perbedaan temperatur antarlapisan atmosfer. Atmosfer menjadi lebih stabil sehingga curah hujan menurun.

"Untuk peningkatan temperatur yang sama, pemanasan akibat radiasi Matahari saja akan memicu curah hujan lebih tinggi daripada gas rumah kaca," papar peneliti dalam publikasinya di Nature, seperti dikutip AFP, Rabu (30/1/2013).

"Dengan lebih sedikit curah hujan (akibat pemanasan karena gas rumah kaca) maka berarti secara rata-rata ada potensi peningkatan kekeringan," kata Bin Wang, peneliti dari International Pacific Research Center, University of Hawaii, yang terlibat riset.

Radiasi Matahari bisa meningkat karena aktivitas vulkanik, label aerosol di atmosfer, dan perubahan orbit Bumi terhadap Matahari. Hasil riset ini menunjukkan adanya potensi turunnya curah hujan di masa depan secara global, bukan lokal.
Sumber :
AFP

Cr : Kompas.com

Selasa, 19 Februari 2013

5 Jenis Diet yang Bikin Sehat


Diet seringkali menjadi cara untuk mendapatkan berat badan ideal, namun itu bukan satu-satunya tujuan. Diet juga dapat berarti modifikasi pola makan untuk memperoleh tekanan darah yang normal, menjaga mood, bahkan kesehatan tubuh yang lebih baik.

Berikut 5 macam diet yang dapat menghalau penyakit dan membuat Anda lebih sehat:

1. Diet indeks glikemik rendah
Diet ini didasari oleh pemikiran bahwa karbohidrat yang memicu peningkatan kadar gula darah secara cepat harus dihindari. Diet ini memfokuskan pada karbohidrat yang "tepat" untuk menjaga kadar gula darah tetap seimbang.

Makanan yang memiliki indeks glikemik rendah antara lain  roti gandum, oatmeal, nasi merah, kacang-kacangan. Anda dapat mengombinasikannya dengan buah-buahan dan sayur-sayuran.

2. Diet vegetarian
Vegetarian seringkali dikaitkan dengan kepentingan budaya, agama, dan ekologi, namun sebenarnya menjadi vegetarian juga bermanfaat bagi kesehatan. Menurut American Heart Association, beberapa studi telah menunjukkan bahwa para vegetarian memiliki risiko yang lebih rendah untuk mengalami obesitas, penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Seluruh diet vegetarian, meskipun ada yang masih mengandung telur dan produk susu, seringkali memiliki kandungan lemak jenuh dan kolesterol yang lebih sedikit, dan lebih banyak karbohidrat kompleks, serat, magnesium, asam folat, vitamin C, dan E, serta karotenoid dibandingkan dengan diet yang mengandung daging.

3. Diet DASH
DASH merupakan akronim dari "dietary approaches to stop hypertension" atau "diet yang bertujuan untuk mengatasi hipertensi" merupakan diet yang dicetuskan oleh National Heart Lung and Blood Institute untuk menurunkan tekanan darah. Diet ini menekankan pada makanan yang seimbang yang kaya kandungan buah, sayuran, produk susu bebas lemak atau rendah lemak, gandum utuh, ikan, ayam, kacang-kacangan serta biji-bijian. Diet ini juga mengandung sedikit sodium, gula, lemak, dan daging merah.

Diet ini akan cepat menurunkan tekanan darah, dan disarankan mengimbangi pola diet ini dengan olahraga teratur. Sebuah studi menunjukkan bahwa tekanan darah sistol akan turun sebanyak 16 poin, dan diastol sebanyak 10 poin.

4. Diet rendah gluten atau bebas gluten
Gluten merupakan tipe protein yang ditemukan di produk karbohidrat seperti gandum, beras. Diet yang membatasi atau menghilangkan gluten seringkali dibutuhkan untuk pasien yang menderita gangguan usus halus (celiac disease), yang mana respon sistem imun terhadap gluten menimbulkan luka atau kerusakan pada usus halus. Inilah yang kemudian menghambat tubuh untuk menyerap nutrien penting seperti vitamin, kalsium, protein, karbohidrat, dan lemak. Diet ini mengharuskan orang untuk menghindari berbagai jeni roti, pasta, dan sereal ke dalam diet mereka.

5. Diet ketogenik
Diet ketogenik bukan merupakan jenis diet yang cocok untuk semua orang. Jenis diet ini diutamakan untuk orang yang menderita epilepsi (terutama anak-anak) dan tidak mampu merespon obat. Diet ini mengandung rasio lemak, karbohidrat, dan protein yang sangat spesifik yaitu sekitar 80 persen lemak, 15 persen protein, dan 5 persen karbohidrat.
Makanan yang disarankan dalam diet ini adalah makanan yang banyak mengandung lemak antara lain es krim, daging, telur, sosis, udang, tuna, mayones dan makanan lain yang mengandung lemak tinggi serta karbohidrat yang rendah. Selain itu diet ini juga menghindari makanan yang mengandung zat tepung dan gula sederhana seperti buah-buahan, sayur-sayuran, roti, pasta. Menurut Mayo Clicic efek samping dari diet ini adalah dehidrasi, kekurangan energi, dan mudah lapar.


Sumber :
 
Cr : Kompas.com

Senin, 18 Februari 2013

Kecil Tak Bahagia, Tua Sakit Jantung


Perilaku emosional pada anak-anak, khususnya anak perempuan, bisa menjadi tanda risiko penyakit jantung mereka di usia dewasa. Anak yang emosinya kurang stabil dan mudah marah memiliki risiko sakit jantung lebih tinggi.

Penelitian yang dilakukan terhadap 377 orang dewasa yang pernah ambil bagian dalam sebuah penelitian ketika mereka masih anak-anak. Di usia 7 tahun, mereka menjalani beberapa tes untuk melihat perilaku emosinya.

Kemudian hasil tes tersebut dibandingkan dengan skor risiko penyakit kardiovaskular ketika para partisipan itu berusia 40 tahun.

Setelah membandingkan faktor lain yang mungkin berpengaruh pada penyakit jantung, diketahui tingginya level distres pada anak usia 7 tahun berkaitan dengan peningkatan risiko sakit jantung sampai 31 persen pada wanita dewasa.

Pada pria, tingginya level distres di usia anak-anak, hanya meningkatkan risiko sakit jantung 17 persen.

Distres atau stres yang buruk merupakan kondisi atau situasi yang dianggap mengancam. Stres ini diakibatkan respon adaptasi yang kurang baik. Pada anak-anak, perilaku yang muncul bisanya mudah marah dan gampang frustasi. Sementara itu emosi yang positif tercermin dari kemampuan anak memusatkan perhatian. Anak yang seperti itu memiliki risiko sakit jantung lebih rendah.

Penelitian lain juga pernah mengaitkan antara kondisi emosional di usia anak-anak dengan risiko penyakit jantung. Hasilnya tak jauh berbeda. Kesejahteraan emosi yang rendah akan meningkatkan risiko penyakit jantung di usia dewasa.

"Distres yang terus menerus bisa menyebabkan gangguan regulasi pada respon stres. Inilah yang masih harus didalami oleh penelitian," kata ketua peneliti Dr.Allison Appleton.

Sumber :

Cr : Kompas.com

Insomnia Kronis, Terjaga karena Gangguan Nafas Saat Tidur


Sebuah penelitian baru yang dilakukan sebuah tim di Albuquerque New Mexico memberikan prespektif baru tentang insomnia kronis. Penelitian yang sederhana dan masih dalam skala kecil ini mencoba untuk melihat secara obyektif kenapa penderita insomnia kronis sering terjaga di malam hari.

Para peneliti mengumpulkan 20 orang penderita insomnia kronis untuk direkam tidurnya menggunakan polisomnografi (PSG) di laboratorium tidur. Hasilnya ternyata mengejutkan banyak ahli, 90 persen penyebab pasien terjaga adalah gangguan nafas saat tidur, sleep apnea! Padahal secara subyektif, para peserta penelitian menyatakan penyebab mereka terjaga adalah 50 persen tak tahu penyebabnya terjaga, 45 persen karena mimpi buruk, 35 persen karena dorongan untuk kencing, 20 persen karena gangguan lingkungan tidur dan 15 persen akibat rasa sakit.

Tak satu pun peserta menduga dirinya terjaga akibat gangguan nafas. Bahkan 11 dari 20 peserta penelitian dinyatakan positif menderita sleep apnea. Padahal, sebelum penelitian para peserta sudah disaring. Jika menunjukkan gejala sleep apnea, seperti mendengkur atau kantuk berlebihan, peserta akan dicoret dari keikutsertaannya. Tak satu pun peserta yang mendengkur.

Keluhan penderita insomnia bisa dikatakan berlawanan dengan penderita sleep apnea. Jika penderita sleep apnea mendengkur dan terus mengantuk, penderita insomnia justru mengeluhkan kesulitan memulai atau mempertahankan tidur. Penderita insomnia dengan kesulitan mempertahankan tidur, mudah terbangun di tengah malam dan biasanya sulit untuk tidur kembali.

Sleep apnea merupakan gangguan nafas saat tidur yang menyebabkan penderitanya terbangun (arousal) akibat sesak. Penderita terbangun tanpa terjaga, hingga ia tak ingat terbangun berulang kali sepanjang malam. Akibat proses tidur yang terpotong-potong, penderita sleep apnea bangun tak segar dan terus mengantuk sepanjang hari.

Para ahli berhipotesa, keterjagaan di tengah malam berhubungan dengan kondisi hyperarousal pada penderita insomnia. Hyperarousal, untuk mudahnya diartikan sebagai kondisi terlalu tegang untuk tidur, akibatnya penderita mudah sekali terjaga. Diduga, episode bangun singkat yang disebabkan sleep apnea memicu penderita insomnia terjaga. Sayang penderita tak menyadari penyebabnya terjaga. Penderita hanya tahu ia terjaga.

Selama ini, perawatan insomnia diarahkan pada hyperarousal. Lewat perawatan perilaku kognitif (cognitive behavior therapy for insomnia/CBTi) pasien diajarkan untuk mengenali tidurnya dan mengurangi ketegangannya. Misalkan dengan mengatur jadwal tidur, ritual persiapan tidur dan mengatur higiene tidur yang baik. Dengan sendirinya penderita jadi tak mudah terjaga. Jika sampai terjaga pun penderita insomnia akan mudah kembali tidur. Namun hingga kini penyebab keterjagaannya sendiri tak pernah jadi perhatian. Fokus perawatan diutamakan agar penderita dapat mudah kembali tidur.

Penelitian ini telah memberikan kemungkinan baru dalam perawatan insomnia kronis. Jika selama ini perawatan insomnia kronis adalah dengan CBTi, cognitive behavior therapy for insomnia dan medikasi obat-obatan, di masa depan ditambahkan juga dengan pemeriksaan dan perawatan sleep apnea.

Penelitian- penelitian di masa depan diharapkan akan lebih mencerahkan. Bagi klinisi di praktek sehari-hari penelitian ini memberikan harapan baru untuk merawat pasien dengan insomnia kronis. Pemeriksaan tidur bisa memberikan petunjuk tentang penyebab penderita terjaga dan merawatnya.

Cr : Kompas.com

Suara Bising Memicu Gangguan Penyakit


Suara bising dari lingkungan sekitar bukan hanya mengganggu tapi juga berdampak negatif bagi kesehatan, bahkan kecantikan.

Suara bising bisa didapatkan dari berbagai sumber, mulai dari tetangga yang menyetel musik keras hingga suara aktivitas pembangunan bangungan.

Laporan dari organisasi kesehatan dunia (WHO) dan the European Commision's Joint Research Center menunjukkan, paparan polusi udara yang tetap bisa menyebabkan sakit kepala, mual, tekanan darah tinggi, kecemasan, depresi, sampai serangan jantung.

Risiko penyakit tersebut tidak main-main. Bahkan insiden serangan jantung meningkat sampai 30 persen pada orang yang berkerja di lingkungan bising. Risiko itu melonjak sampai 300 persen pada wanita jika lingkungan rumah mereka bising.

"Sebaiknya hindari tinggal di dekat jalan raya atau bandara. Jika terpaksa, investasikan untuk membeli kaca kedap suara. Itu sangat membantu," kata Ashley Merryman, penulis buku NurtureShock: New Thinking About Children.

Berikut adalah beberapa gangguan yang terjadi akibat suara bising:

- Susah tidur
Kebanyakan orang baru bisa benar-benar terlelap dalam suasana yang tenang. Lingkungan yang bising akan menganggu siklus tidur yang normal sehingga waktu istirahat dan perbaikan sel-sel menjadi tidak optimal.

- Stres
Bila meja kerja Anda berdekatan dengan rekan kerja yang gemar berteriak atau bersuara keras tak heran jika Anda sering mengalami stres.

- Mudah marah
Suara bising jelas sangat mengganggu sehingga kita jadi lebih emosional.

- Makan lebih cepat
Penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan, paparan pada suara yang bising bisa membuat tikus-tikus itu makan lebih cepat. Gangguan pada saat kita makan juga diketahui memicu konsumsi lebih tinggi sehingga tanpa disadari kita selalu makan secara berlebihan.


Sumber :
 
Cr : Kompas.com

"Bunga" di Mars, Petunjuk Adanya Kehidupan?

CALIFORNIA, Wahana antariksa milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menangkap citra unik di Mars. Kali ini, Curiosity menangkap objek yang kemudian disebut bunga di Mars.

Foto tersebut diambil Curiosity saat bergerak di wilayah Mars yang disebut Yellowknife Bay. Jurnalis dan fotografer NBC, Ken Kramer, telah mengedit citra Curiosity itu untuk membuatnya lebih realis.

Apakah objek tersebut memang bunga di Mars? Pastinya tidak. Istilah bunga di Mars muncul saat salah satu pembaca di Above Top Secret memberikan komentar singkat untuk menyebut objek itu. "Martian Flower".

Dalam komentar itu, seseorang dengan nama Arken mengatakan, "Albedo (refleksitifas objek akan cahaya Matahari) objek ini sangat tinggi, objek ini transparan, tak beraturan, tekstur area yang lebih luas halus dan tampaknya berada di tanah. Ini adalah anomali benda transparan kedua yang dideteksi di Kawah Gale (tempat Curiosity mendarat)."

Objek ini semula diduga debris dari Curiosity. Pasalnya, pada bulan Oktober lalu, Curiosity juga semoat menangkap objek transparan. Setekah diselidiki, ternyata benda transparan itu adalah sampah Curiosity sendiri.

Namun, Guy Webster, juru bicara NASA mengatakan bahwa benda itu bukan plastik sampah Curiosity. Objek itu tampaknya adalah bagian dari batu Mars, bukan debris wahana antariksa," katanya seperti dikutip NBC, Jumat (4/1/2013).

Kalau benda itu ternyata asli berasal dari Mars, mungkinkah sifat transparannya menunjukkan adanya kondisi yang mendukung adanya makhluk hidup di Mars? Mungkinkah objek itu adalah material organik? 
Sumber :
nbc

Cr : Kompas.com

Minggu, 17 Februari 2013

Rahasia Danau Paling Asin di Dunia Terkuak


RHODE ISLAND, Danau Don Juan di Antartika adalah danau paling asin di dunia. Danau ini terletak di McMurdo Dry Valley. Kadar garam danau yang mencapai delapan kali lipat Laut Mati sejak lama mengundang teka-teki.

Tim ilmuwan dari Brown University berhasil menguak rahasia keasinan danau tersebut. Mereka memublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Scientific Report baru-baru ini.

Geolog menemukan, garam dan air di Danau Don Juan berasal dari deposit kalsium klorida di sekitar danau. Garam "mengisap" air di udara saat kelembaban meningkat. Garam beserta air lalu mengalir ke danau. Air danau juga kadang berasal dari salju yang meleleh membawa garam.

Saat garam dan uap air di udara menyatu, corak gelap terbentuk di permukaan. Uniknya, corak ini juga didapatkan di Planet Mars.

James Head, co-author dalam publikasi penelitian, mengatakan bahwa Don Juan dan basin di Mars punya kesamaan. Sama-sama danau tertutup. Sejauh ini, telah ratusan basin tertutup yang ditemukan di planet merah itu.

"Jadi, apa yang kami temukan di Antartika mungkin menjadi kunci bagaimana danau bekerja di Mars masa lalu dan bagaimana kelembaban mengalir di permukaannya hari ini," kata Head.

James Dickson yang juga terlibat riset, seperti dikutip Discovery, Senin (11/2/2013), mengatakan bahwa secara umum seluruh komposisi terdapat di Mars untuk mendukung tipe hidrologi seperti Don Juan.

"Tidak mungkin ada air yang cukup di Mars sehingga bisa membentuk danau, tetapi arus yang lebih besar di Mars masa lalu mungkin membentuk banyak Don Juan," urai Dickson.

Riset untuk mengungkap rahasia keasinan Don Juan ini dilakukan dengan mengambil 16.000 gambar selama dua bulan terakhir. Perubahan warna dan penampakan lain danau diamati. Diketahui, warna dan penampakan lain menunjukkan kondisi lingkungan.
 
Sumber :
DISCOVERY

Cr : Kompas.com

Sabtu, 16 Februari 2013

Gara-gara Manusia, Ukuran Ikan Mengecil


Akibat dampak lingkungan yang disebabkan oleh manusia, ukuran ikan saat ini jauh lebih kecil dibanding sebelumnya. Efek lainnya, ikan jadi semakin mudah dimangsa oleh predatornya. Ini berarti, sumber makanan penting ini menjadi semakin terancam, jauh melebihi perkiraan sebelumnya.

Dari hasil penelitian sebelum ini, diketahui bahwa beberapa spesies ikan penting telah menyusut, sementara, ikan-ikan yang lebih besar telah tertangkap jaring. Padahal, perubahan iklim sendiri telah mempengaruhi rantai makanan. Namun, sampai saat ini, dampak luas akibat penyusutan ukuran ikan belum ditelaah lebih lanjut.

Untuk itu, sekolompok peneliti asal Australia dan Finlandia menggunakan pemodelan komputer untuk memprediksi apa yang akan terjadi saat lima spesies ikan mengalami penyusutan ukuran dalam kurun waktu 50 tahun. Dalam studi, peneliti mengamati lima spesies ikan di tenggara Australia yakni jackass morwong, tiger flathead, silver warehou, blue grenadier, dan pink ling.

Lewat simulasi, diketahui bahwa pada keempat spesies ikan, masa tubuh mereka akan menyusut, kecuali pada blue grenadier, yang meski ukurannya menciut, jumlah populasinya justru naik sepuluhpersen karena mereka berpindah ke kawasan yang lebih dekat dengan pantai, di mana mereka lebih aman dari serangan para predator.

Secara total, massa tubuh empat dari lima spesies yang diamati turun hingga 35 persen. “Tetapi sekecil apapun penurunan ukuran tubuh pada spesies ikan bisa memiliki dampak yang besar terhadap kematian alami mereka,” sebut peneliti. Dari kalkulasi, meski penyusutan hanya mencapai empat persen, namun ternyata, kematian akibat predator akan meningkat hingga 50 persen.

Pada laporan yang dipublikasikan di jurnal Biology Letters dari Royal Society, peneliti menyatakan, dampak terhadap hasil tangkapan juga signifikan. “Manusia telah mengubah ekosistem kelautan di seluruh dunia. Secara langsung lewat penangkapan ikan, dan secara tidak langsung lewat pemanasan global,” sebut peneliti. “Praktek pengelolaan ikan yang mengabaikan perubahan ini bisa menjurus ke overfishing,” sebut peneliti.
Cr : Kompas
Sumber :
National Geographic Indonesia

Jumat, 15 Februari 2013

Selalu Cemas Merusak Kesehatan Mental

Anda ingin sehat dan bahagia? Singkirkan perasaan cemas. Terus menerus dihantui kecemasan bisa menyebabkan gangguan mental emosional yang efeknya setara dengan gangguan stres pasca trauma.

Gangguan stres pasca trauma (post-traumatic stress disorder/PTSD) merupakan gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami pengalaman traumatik dalam kehidupan. PTSD ditandai dengan ketakutan dan kecemasan yang berlanjut.

Gejala PTSD biasanya muncul tak lama setelah kejadian traumatik. Orang yang mengalami PTSD merasa selalu dibayangi kemungkinan berulangnya kejadian yang mengancam keselamatannya tersebut sehingga mereka kerap mengalami mimpi buruk, merasa diabaikan, marah, juga malu.

Para peneliti dari Michigan State University menemukan pada orang-orang yang memiliki level neurotik tinggi, tipe kepribadian yang ditandai dengan kecemasan dan ketakutan berlebihan, memiliki risiko mengalami PTSD di kemudian hari.

Penelitian tersebut dilakukan terhadap 1000 orang yang dipantau kesehatannya selama satu dekade. Para partisipan tersebut diminta menjawab pertanyaan mengenai level neurotik di awal studi, kemudian dilanjutkan di tahun ke-3, 5 dan 10 tahun. Di akhir periode studi sekitar separuh partisipan mengaku mengalami gejala mirip trauma dan sekitar 5 persen menderita PTSD.

Kaitan antara mereka yang memiliki skor neurotik tinggi dengan yang menderita PTSD sangat kuat. "Hasil studi menunjukkan orang yang sering merasa cemas sangat rentan menderita PTSD," kata Naomi Breslau, profesor epidemiologi yang melakukan riset ini.

Menurut Mayo Clinic, faktor risiko terjadinya PTSD lainnya antara lain mengalami kekerasan di masa kecil, menderita depresi (atau ada anggota keluarga yang depresi), serta tidak memiliki dukungan yang kuat. Wanita juga lebih rentan menderita PTSD dibanding pria.

Di Indonesia, masalah gangguan kesehatan jiwa berupa gangguan kecemasan dan depresi pada orang dewasa secara nasional mencapai 11,6 persen.

Cr : Kompas

Kamis, 14 Februari 2013

6 Manfaat Kesehatan Mendengar Musik


Mendengarkan musik bukanlah sekedar hiburan semata. Tanpa Anda sadari, alunan musik sebenarnya telah memberikan perubahan suasana hati dan bahkan membantu Anda untuk berkonsentrasi.

Sebuah studi menunjukkan, mendengarkan lagu dapat memberikan efek pada beberapa bagian otak, yang bertanggung jawab terkait memori dan pengelihatan.

"Sebagai contoh, sebuah penelitian terbaru di Kanada menunjukkan bahwa ada hubungan kausal antara musik dan bagian inti dari otak yang bereaksi terhadap rangsangan (makanan, cahaya, seks)," kata Dr Victoria Williamson, dosen psikologi dari Goldsmith College London.

Lantas apa saja manfaat kesehatan yang bisa Anda dapat dengan mendengarkan musik?

1. Meningkatkan suasana hati (Mood)
Reaksi orang ketika mendengarkan musik umumnya berbeda-beda. Tetapi, apapun pilihan musik Anda, sebuah penelitian 2011 di Kanada, yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscience menunjukkan bahwa mendengar musik favorit Anda dapat membantu mencairkan suasana hati yang buruk.

Penelitian di McGill University Montreal menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat memicu pelepasan hormon dopamin.

"Otak sangat rumit - ada banyak unsur yang terlibat dalam menciptakan perasaan senang - tidak mengherankan jika ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelepasan dopamin berhubungan dengan perasaan senang," kata Bridget O'Connell, kepala informasi dari Mental Health Charity Mind.

2. Fokus
Ini memang sedikit aneh, tetapi bukti menunjukkan bahwa mendenggarkan musik dapat membantu Anda untuk berkonsentrasi. Sebuah alat 'digital tonic' yang biasa disebut Ubrain, mengklaim dapat membantu pikiran fokus serta rileks.

Aplikasi ini didasarkan pada binaural beats (yang dapat merangsang aktivitas tertentu di otak) sehingga membantu Anda untuk meningkatkan energi, pikiran dan meningkatkan mood saat mendengarkan musik favorit.

"Dengan membantu korteks otak menghasilkan gelombang tertentu, kita dapat menginduksi beberapa bagian pada otak tetap terjaga, tergantung pada tujuan yang ingin kita lakukan," jelas Paris psikolog klinis dari Brigitte Forgeot.

3. Tingkatkan daya tahan tubuh
Mendengarkan musik tertentu sebenarnya bisa membantu Anda berlari lebih cepat. Sebuah studi di Brunel University, London Barat telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh sebesar 15 persen, meningkatkan semangat dan efisiensi energi 1-2 persen.

Sebaiknya, pilihlah lagu yang sesuai dengan tempo olahraga Anda. Mendengarkan musik sambil olahraga akan memberikan efek metronomik pada tubuh, sehingga memungkinkan Anda untuk berolahraga lebih lama.

4. Kesehatan mental lebih baik
Musik dapat menjadi pengobatan yang efektif dan positif bagi orang-orang berurusan dengan kondisi kesehatan mental.

"Ada dua cara berbeda yang digunakan dalam terapi musik: baik sebagai sarana komunikasi dan ekspresi diri atau untuk kualitas inheren restoratif atau penyembuhan," kata Bridget O'Connell.

5. Redakan stres
Riset tahun 2011 dari lembaga sosial kesehatan mental menunjukkan, hampir sepertiga orang mendengarkan musik untuk memberikan semangat ketika sedang bekerja. Dan satu dari empat orang mengaku bahwa mereka mendengarkan musik saat perjalanan ke tempat kerja untuk membantu mengatasi stres.

6. Perawatan pasien

Musik benar-benar dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada pasien dengan penyakit jangka panjang, seperti penyakit jantung, kanker dan kondisi pernapasan.

Banyak percobaan telah menunjukkan bahwa musik dapat membantu menurunkan detak jantung, tekanan darah dan membantu meredakan rasa sakit, kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

"Musik dapat sangat berguna bagi seseorang yang berada dalam situasi di mana mereka telah kehilangan kontrol dari lingkungan eksternal mereka," kata dr Williamson.

"Dengan musik mereka bisa mendapatkan kembali rasa kontrol itu, dan menciptakan ketenangan pada diri sendiri serta mencegah beberapa gangguan yang ada di sekitar pasien," tambahnya.

Anak Suka Musik "Rock" Cenderung Nakal Saat Dewasa?


Penelitian terbaru mengindikasikan, selera pada suatu jenis musik di masa kanak-kanak dapat memprediksi perilaku mereka di masa depan. Studi para ilmuwan menyatakan, anak yang menyukai musik rock, gothic atau punk cenderung berperilaku nakal saat menginjak usia dewasa.

"Untuk sekitar 80 hingga 90 persen remaja berusia 12 hingga 18 tahun, musik adalah media penting yang meningkatkan suasana hati mereka, membantu mereka mengatasi masalah, dan membantu mereka mengembangkan identitas sosial," ungkap sumber penelitian tersebut.

Menurut penelitian, remaja di Amerika Serikat bisa menghabiskan waktu antara 2 sampai 3 jam untuk mendengarkan musik setiap hari. Penelitian ini mencoba mengungkapkan, apakah selera atau pilihan jenis musik memberi dampak terhadap risiko kenakalan remaja di masa depan.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa remaja yang lebih suka dengan musim punk, techno, hardcore lebih mungkin untuk merokok dan minum alkohol dibandingkan remaja yang suka musik populer atau klasik.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal Pediatrics ini melibatkan anak-anak usia sekitar 12 tahun yang tinggal di Belanda. Peserta diminta untuk mengisi kuisioner mengenai preferensi musik mereka. Hasil analisis studi menunjukkan bahwa mereka yang tertarik pada berbagai jenis musik keras (seperti heavymetal, gothic metal atau punk) atau musik Afro Amerika (seperti rhythm and blues), dan musim lainnya seperti trance, techno atau hardhouse memiliki risiko lebih tinggi menjadi bagian kecil dari perilaku kenakalan dibanding anak-anak yang mendengarkan musik pop, jazz atau klasik.

"Menyukai jenis musik yang melawan arus utama di usia muda merupakan prediktor kuat kenakalan di masa depan ," tulis para peneliti.

Samsung Galaxy Pop Yang Khusus Dirilis Di Korea Selatan Mirip Seperti Samsung Galaxy S3 ?

Wah, ternyata ada perangkat lain yang memiliki desain yang hampir sama seperti Samsung Galaxy S3, dan bahkan perangkat tersebut dikabarkan kini telah dirilis di negera asalnya yaitu Korea Selatan. Adapun perangkat yang dimaksud tersebut tidak lain adalah Samsung Galaxy Pop.

Samsung Galaxy Pop sendiri menyandang nomor model SHV-E220S. Dilihat dari modelnya, maka dapat diketahui kalau perangkat tersebut hanya khusus diperuntukkan untuk pasaran Korea selatan saja dan bukan untuk dipasarkan secara global. Samsung Galaxy Pop SHV-E220S ini konon mirip seperti Samsung Galaxy Premier I9260 yang pernah dipasarkan di Eropa dan Asia itu.

Samsung Galaxy Pop SHV-E220S ini didukung oleh kehandalan processor quad-core dan RAM 1GB. Smartphone berlayar sentuh 4,65 inci AMOLED ini juga dikemas dengan keberadaan kamera belakang berkemampuan 8 megapiksel dan kamera depan berkemampuan 2 megapiksel.
Selain itu, Samsung Galaxy Pop SHV-E220S ini juga dibekali dengan fitur WiFi, Bluetooth, GPS, dukungan LTE, Android 4.1 Jelly Bean dan baterai 2100mAh.

Samsung Galaxy Pop SHV-E220S yang khusus di pasarkan di Korea Selatan ini kabarnya menggunakan flip penutup seperti yang tertera pada gambar di atas.

Rabu, 13 Februari 2013

Liburan Teratur Bisa Cegah Penyakit

Berlibur kini sudah menjadi agenda wajib keluarga kelas menengah di Indonesia. Pengalaman yang dirasakan selama berlibur dianggap menjadi bekal untuk menghadapi rutinitas selanjutnya. Berlibut juga menjadi ajang merekatkan kembali ikatan keluarga. Manfaat liburan memang luar biasa. Bukan hanya bagi kesehatan jiwa tapi juga kesehatan fisik.

Sebuah studi baru berhasil mengungkap bahwa liburan dapat membantu meremajakan tubuh dengan menurunkan tekanan darah dan tingkat stres. Sehingga dikatakan liburan dapat menjadi obat pencegahan yang terbaik. Efek dari liburan juga disebut bisa bertahan berbulan-bulan.
Para peneliti dari The Holiday Health Experiment menemukan bahwa pergi ke tujuan-tujuan eksotis seperti Thailand atau pun Maldives dapat menurunkan tekanan darah dan stres dan membantu untuk mendapatkan kualitas tidur lebih baik.

Banyak pekerja yang sering tidak mengambil penuh jumlah cutinya setiap tahun. Padahal para ahli menyarankan bahwa agar sehat, orang perlu berlibur sebanyak yang mereka bisa.

Studi terbaru membandingkan kesehatan orang yang berlibur ke tempat eksotis seperti Thailand, Peru, dan Maldives dengan orang yang hanya tinggal di rumah dan melanjutkan pekerjaan.

Mereka menemukan bahwa tekanan darah rata-rata orang yang pergi berlibur menurun sekitar 6 persen, sedangkan orang yang tetap di kantor dan melanjutkan pekerjaan naik sekitar 2 persen dalam satu periode yang sama.

Studi ini pun mengungkap bahwa kualitas tidur orang yang pergi berlibur naik sebanyak 17 persen, sedangkan orang yang tidak berlibur turun sebanyak 14 persen.

Temuan ini juga mengindikasikan kemampuan orang yang pergi berlibur untuk mengatasi stres meningkat sebanyak 29 persen, dan menurun sebanyak 71 persen bagi orang yang tidak berlibur.

Begitu pula dengan kadar glukosa pada peserta penelitian. Para peneliti mengatakan bahwa pergi berlibur juga dapat memicu menurunnya kadar glokusa sehingga menurunkan risiko diabetes dan obesitas.

"Sikap tidak mengambil penuh jatah cuti dapat menjadi tindakan yang kontraproduktif. Sebab libur teratur  dapat dihitung sebagai obat pencegahan," kata Direktur Manager Kuoni, salah satu sponsor dari studi ini, Derek Jones, dilansir Daily Mail.
Nah, jangan ragu lagi, segera rencanakan liburan Anda.

Cr : Kompas

Selasa, 12 Februari 2013

5 Rumus Bahagia


Bahagia adalah hak setiap orang. Rasa bahagia bagaimanapun dapat mempengaruhi kesehatan sehingga orang yang bahagia biasanya dapat lebih panjang umur. Namun kadang hidup tak selalu dipikir bahagia oleh Anda. Padahal, mungkin masih banyak hal di sekitar Anda yang dapat membuat Anda merasa bersyukur dan bahagia.

Ada yang bilang bahagia itu “diciptakan” bukan “dicari”. Ini mungkin benar, karena Anda sebenarnya dapat menciptakan sendiri kebahagiaan Anda. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin dapat Anda lakukan untuk merasa lebih bahagia.

1. Jangan mulai dengan hal-hal besar. Pencapaian besar mungkin dapat membahagiakan. Namun apa salahnya jika hal-hal kecil yang sepertinya terlihat sepele sudah dapat membuat Anda lebih bahagia. Cobalah untuk tidak menunggu hingga terlalu lapar untuk makan dan cukup tidur. Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa kedua hal ini memiliki dampak besar pada kebahagiaan.

2. Jangan biarkan kemarahan terlalu lama. Penelitian menunjukkan, bagaimanapun, amarah merupakan rasa alamiah manusia. Orang tidak dapat terlepas dari rasa marah. Namun setidaknya manusia dapat mengendalikannya. Jangan biarkan rasa itu bertahan terlalu lama dalam pikiran Anda. Lepaskan kemarahan dan rasa negatif lainnya sesegera mungkin.

3. Berpura-puralah sampai Anda merasakannya.
Perasaan mengikuti tindakan. Jika Anda sedang merasa sedih, sengajalah untuk bertindak ceria, maka Anda akan menemukan diri Anda benar-benar merasa bahagia.

4. Nikmati segala proses, bahkan kegagalan. Jangan takut dalam menghadapi tantangan dan hal-hal yang baru, karena itulah kunci kebahagiaan. Otak manusia jika dirangsang dengan kejutan maka akan memberikan rasa puas yang kuat. Selalu katakana pada diri Anda, “nikmati hikmah dari kegagalan.”

5. Jangan “mamanjakan” rasa sedih Anda.
Orang seringkali justru menikmati berlarut-larut dengan rasa sedih. Bahkan rasa sedih seringkali jadi alasan orang untuk makan lebih banyak dan menghamburkan banyak uang. Maka Anda harus lakukan sebaliknya, keraslah pada rasa sedih Anda. Jangan biarkan Anda berlarut-larut dalam kesedihan.

Bernapas Lebih Ringan Berkat Musik

Musik memang memiliki nilai tinggi dalam terapi kesehatan. Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otak pendengar dapat diperlambat dan dipercepat sehingga kinerja tubuh mengalami perubahan. Bahkan musik juga punya kekuatan memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah kita.

Hal itu salah satunya dibuktikan pada 200 pasien yang berada di ruang perawatan intensif (ICU) yang memakai alat bantu pernapasan. Ketika merkea diperdengarkan musik klasik, seperti sonata piano Mozart atau musik yang enak didengar, denyut napas pasien lebih lambat dan kecemasan mereka berkurang.

Bahkan para peneliti dari Cochrane Library yang melakukan riset ini mengatakan musik bekerja lebih baik dari obat untuk menenangkan pasien selama mereka mendapat alat bantu pernapasan dengan ventilasi mekanis.

Ventilasi mekanis yang dipakai untuk alat bantu pernapasan diketahui sering menimbulkan aneka komplikasi. Misalnya saja sesak napas, sering menyedot udara, susah bicara, rasa takut dan tidak nyaman sehingga menyebabkan kecemasan.

Walau musik sudah terbukti punya kekuatan, namun Dr.Wendy Magee, ahli terapi musik dari London mengatakan terapi musik tidaklah sederhana. Kita tidak bisa memilih musik sekenanya. "Memilih musik yang tepat sangatlah penting. Kita harus tahu mana yang berarti bagi tiap individu," katanya.
Beberapa jenis musik justru tidak bisa membuat rileks dan meningkatkan detak jantung, misalnya musik yang sangat menstimulasi, seperti musik heavy metal.

Karena musik bisa merangsang emosi, memilih musik yang tidak tepat untuk pasien justru akan menambah stres. Itu sebabnya, musik yang diperdengarkan harus disesuaikan dengan selera tiap individu.

Neptune Pine, Smartphone Android Mungil Berbentuk Jam Tangan dengan Prosesor Single Core 1GHz

Di Indonesia, Anda tentu mengingat handphone berbentuk jam tangan dari IMO S500 yang menggunakan model iklan Afgan. Di luar negeri, ternyata ada handphone serupa tapi memiliki kelebihan karena menggunakan sistem operasi Android bernama Neptune Pine.


Seperti halnya IMO S500, Neptune Pine ini memiliki bentuk jam tangan lengkap dengan slot SIM card. Layar handphone ini tak terlalu besar dengan ukuran 2.5 inci yang menawarkan resolusi 432 x 240 piksel.

Lebih lanjut, handphone pintar jam tangan ini hadir dengan prosesor single core ARM Cortex-A9 dengan kecepatan 1GHz. Terdapat beberapa fitur pendukung seperti WiFi, Bluetooth serta GPS. Sebagai tambahan, handphone ini dilengkapi dengan headphone dan headset Bluetooth.


Spesifikasi lain dari handphone ini pun cukup lengkap, dengan variasi memori internal dari 8GB, 16GB hingga 32GB. Baterai 800 mAh mampu memberikan ketahanan pemakaian talk time selama 5 jam.

Mengenai harga, sayangnya handphone ini terbilang cukup mahal dengan banderol sebesar 335 USD. Pihak produsen pun berencana untuk mulai memasarkan handphone mungil ini pada kuartal ketiga 2013 ini.

(Via Liliputing)

Tamagotchi L.I.F.E Bakal Segera Sambangi Android & iOS

Masih ingatkah Anda dengan permainan Tamagotchi? Ya, siapa yang tak mengenal Tamagochi. Permainan mesin virtual pet yang pernah begitu populer di kalangan muda dan anak-anak setidaknya satu dekade yang lalu ini, belakangan sudah sangat sulit ditemui di pasaran.

Namun begitu, kini Anda tak perlu berkecil hati dibuatnya. Segala kerinduan Anda tentang kenangan kehidupan Tamagachi bakal segera terobati pada akhirnya.

Terkait hal itu, Bandai Co dan Sync Beatz Entertainment dikabarnya baru saja secara resmi mengumumkan kembalinya permainan tersebut dalam bentuk aplikasi permainan yang dikenal sebagai Tamagotchi L.I.F.E (Love Is Fun Everywhere). Aplikasi permainan tentang sosok kehidupan Tamagotchi ini akan segera menyambangi sistem perangkat berbasis Android dan iOS.

Jadi bagi Anda para pengguna perangkat Android dan iOS, maka bersiap-siaplah!

Senin, 11 Februari 2013

Pasangan Kekasih Punya Detak Jantung & Pernapasan yang Seirama



Saat dilanda asmara, sepasang kekasih sering menyebut pasangannya sebagai belahan hati. Sekilas istilah ini seperti kata-kata dalam roman picisan. Tapi ternyata sebutan itu ada benarnya. Penelitian menemukan bahwa sepasang kekasih memiliki detak jantung yang seirama.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan di University of California. Hasilnya menemukan bahwa jantung pasangan kekasih berdetak secara serempak. Tak hanya itu, pasangan kekasih juga bernapas dengan kecepatan yang sama.

"Kami telah melihat banyak penelitian yang menemukan bahwa seseorang dalam suatu hubungan dapat merasakan apa yang dialami pasangannya secara emosional, tapi penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan juga berbagi pengalaman secara fisiologis," kata peneliti, prof. Emilio Ferrer.

Ada 32 pasangan heteroseksual yang diteliti. Kesemua pasangan ditempatkan dalam ruangan yang sama tanpa diperbolehkan duduk atau berbicara. Para peserta diminta meniru pasangannya, tetapi tidak diperbolehkan berbicara. Semua peserta terhubung dengan alat pemantau detak jantung dan laju pernapasan.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa orang-orang yang sedang dalam hubungan romantis menarik dan menghembuskan napas pada waktu yang sama, detak jantungnya juga seirama. Wanita adalah pihak yang lebih sering menyesuaikan detak jantung dan laju pernapasannya dengan sang kekasih.

"Kami menemukan bahwa wanita lebih menyesuaikan diri dalam hubungan dengan pasangan. Detak jantungnya berhubungan dengan pasangannya. Saya pikir itu artinya wanita memiliki memiliki hubungan lebih kuat kepada pasangan, mungkin lebih bersifat empati," kata peneliti lainnya, Jonathan Helm.

Para peneliti juga menganalisis data untuk melihat kesesuaian denyut jantung dan pernapasan orang-orang yang tidak menjalin hubungan asmara. Dalam laporan yang dimuat International Journal of Psychophysiology, hasilnya menemukan bahwa detak jantung orang-orang ini tidak selaras, laju pernapasannya juga tidak sinkron.
 

All In Share :). Design By: SkinCorner