Pola pemberian asupan makanan pada anak sangat berpengaruh terhadap
kesehatan dan perkembangannya. Asupan dan nutrisi tertentu dapat
menimbulkan efek kepada keseimbangan otak anak. Kecenderungan gemar
mengonsumsi makanan manis seperti cokelat, permen, biskuit dan cemilan
lain yang dianggap "normal" oleh para orang tua ternyata berdampak buruk
bagi kesehatan anak.
"Hal ini terjadi karena asupan gula dari
makanan seimbang saja sebenarnya sudah cukup, jika ditambah dengan
makanan manis, anak akan kelebihan asupan gula," kata psikiater anak dr.
Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K) pada seminar yang bertajuk "Asupan Gula yang
Berlebih dapat Mengganggu Konsentrasi dan Kesehatan Anak" Rabu
(19/12/2012) kemarin di Jakarta.
Asupan gula yang berlebih dapat
memicu banyak gangguan kesehatan, antara lain obesitas, diabetes, karies
pada gigi. Ditambah lagi, sebuah penelitian menunjukkan asupan gula
berlebih dapat menyebabkan gangguan konsentrasi pada anak.
"Ketika
konsumsi gula berlebih, tubuh akan menetralkannya dengan memperbanyak
produksi insulin. Sedangkan kadar insulin yang terlalu banyak akan
membuat anak lelah sehingga sulit berkonsentrasi," ungkap Tjhin.
Selain
mengganggu konsentrasi, menurut Tjhin asupan gula yang berlebihan juga
mengakibatkan perubahan perilaku dan keadaan emosional anak. Pada anak
usia pra sekolah, kelebihan gula dapat menurunkan kualitas belajar,
membuat anak menjadi terlalu aktif dan lebih agresif.
"Kadar gula
yang paling optimal adalah 55% dari total asupan yang dibutuhkan oleh
tubuh. Tidak terlalu rendah karena dapat menyebabkan anak lesu, namun
tidak juga terlalu tinggi karena dapat mengganggu neurokimiawi (senyawa
kimia dalam syaraf) yang menyebabkan tubuh mudah lelah. Yang penting
adalag asupan karbohidrat seimbang," jelasnya.
Selain itu Tjhin
juga menekankan pada konsumsi protein daripada karbohidrat, terutama
sebelum anak melakukan pekerjaan rumit yang membutuhkan konsentrasi dan
kewaspadaan.
"Protein akan membuat produksi energi konstan
sehingga tubuh tidak mudah capek, berbeda dengan gula dengan kadar
tinggi yang awalnya membuat agresif, tapi cepat capek kemudian, sehingga
mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi bahkan kecerdasan anak,"
pungkasnya.
Cr : http://health.kompas.com/read/2012/12/21/05123068/Kebanyakan.Makanan.Manis.Ganggu.Konsentrasi.Anak
0 komentar:
Posting Komentar