Tak butuh waktu lama bagi pengguna untuk menyerukan ketidaksetujuan
mereka atas kebijakan privasi baru Instagram. Di Twitter, seruan boikot
terhadap aplikasi foto tersebut sempat ramai.
Instagram kemarin merilis
Privacy Policy dan
Terms of Service
yang bakal berlaku pada 16 Januari 2013. Banyak yang mengira bahwa
kebijakan privasi baru tersebut Instagram berniat akan menjual foto user
'tanpa ampun'.
Tak hanya kalangan pengguna dan fotografer saja yang berang. Bahkan, grup hacker terkenal, Anonymous ikut turun tangan.
Di
situs 140 karakter Twitter, grup dengan nama akun @YourAnonNews ini
menggulirkan seruan dengan hashtag #BoycottInstagram yang langsung
diramaikan banyak user.
"Semua foto Anda milik kami" -
@instagram| #BoycottInstagram, demikian isi postingan tweet mereka. Di
tweet yang lain mereka juga mengimbau pengguna untuk menghapus akun
Instagramnya.
Tak hanya Anonymous, organisasi petisi online
Change.org juga ikut memberi perhatian akan hal tersebut. Petisi serupa
juga dibuat oleh fotografer profesional dari Austin yang juga merupakan
Instagram mania, Jennifer Cox.
Petisi tersebut sanggup
mengumpulkan 750 tanda tangan digital. Dalam petisinya, Cox menyampaikan
kekesalannya akan perubahan kebijakan tersebut dan berniat akan
hengkang dari layanan edit foto instan milik Facebook itu.
"Namun
saya tahu jika aturan ini sudah efektif, saya akan meninggalkan
Instagram tanpa berpikir dua kali," tegas Cox seperti dilansir dari
Mashable, Rabu (19/12/2012). Namun belakangan Instagram menyadari seruan
yang bergulir dan menyampaikan klarifikasi mereka.
Cr : Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar