Sabtu, 23 Februari 2013

Generasi Gadget, Generasi Tanpa Istirahat?


Ponsel seharusnya menjadi alat yang dapat membantu berkomunikasi ketika sedang berada jauh dari rumah. Namun saat ini, hampir setengah dari kita yang menggunakan ponsel dan komputer untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga meskipun sedang berada dalam satu rumah.

Sebuah studi di Inggris melakukan survei  untuk mengetahui penggunaan alat-alat elektronik saat ini. Sebanyak 45 persen peserta mengakui bahwa mereka menggunakan ponsel untuk menelepon, mengirim SMS, menggunakan sosial media, dan email lebih sering daripada harus pergi ke ruang sebelah untuk mengobrol dengan anggota keluarga lainnya.

Seperlimanya atau sekitar 22 persen lebih memilih untuk berbicara lewat telepon atau sosial media seperti Facebook dan Twitter daripada harus berbicara langsung. Demikian menurut hasil studi tersebut.

The Halifax Insurance Digital Home Index menemukan bahwa tiga perempatnya atau sekitar 73 persen dari populasi merasa kesulitan jika mereka harus mengalami hari tanpa "gadget" mereka, seperti ponsel, laptop, ataupun pemutar musik.

Meningkatnya penggunaan alat-alat elektronik telah menciptakan sebuah generasi yang tidak dapat beristirahat, dengan 25 persen dari populasi mengakui bahwa mereka selalu memeriksa email atau pesan mereka di tempat tidur. Sepersepuluh dari mereka bahkan melakukan hal itu di kamar mandi.

Survei terhadap 2.500 orang dewasa yang tinggal di Inggris ini juga menemukan, orang lebih memilih untuk kehilangan cincin kawin atau pertunangan daripada harus kehilangan ponsel mereka.

Psikolog Aric Sigman memperingatkan bahwa ketergantungan yang berlebihan kepada teknologi dapat menjadi masalah bagi seluruh kelompok usia dan menyebabkan kehancuran hubungan antarmanusia.

"Ketika frekuensi dan durasi melihat layar meningkat, jumlah waktu yang dihabiskan untuk kontak langsung dengan 'kehidupan nyata' yaitu hubungan langsung dengan orang lain akan berkurang," ujarnya

"Ketika berusia tujuh tahun, rata-rata anak yang lahir saat ini akan menghabiskan satu tahun usianya untuk menonton teknologi layar, dan ketika mereka berusia 80 tahun, mereka menghabiskan 18 tahun dalam hidupnya untuk melihat teknologi yang bahkan tidak ada hubungannya dengan pekerjaan," tambahnya.

"Penggunaan teknologi yang berlebihan merupakan isu yang berdampak pada semua kelompok usia, dari dewasa muda, yang menganggap teknologi merupakan pusat dari hidupnya, sampai ke orang tua yang akan merasakan bagaimana penggunaan teknologi yang berlebihan dapat membangun penghalang bagi interaksi keluarga," tutur Sigman.

Oleh karenanya, kita harus dapat mengingatkan diri sendiri bahwa teknologi seharusnya menjadi alat, bukan pengganggu atau bahkan perusak.
Meningkatnya penggunaan alat-alat elektronik telah menciptakan sebuah generasi yang tidak dapat beristirahat

Sumber :

Cr : Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

All In Share :). Design By: SkinCorner