Manusia sebagai makhluk sosial akan merasa senang apabila dibutuhkan
oleh orang lain. Namun riset baru menemukan bahwa perasaan senang dan
memiliki pemikiran optimistis juga baik bagi kesehatan.
Dalam
studi kepada 7000 orang, mereka yang memiliki rencana jelas dalam
hidupnya memiliki kemungkinan 70% untuk terhindar dari penyakit stroke.
Para ilmuwan mengatakan bahwa seseorang dengan rencana hidup yang jelas
akan memiliki efek positif dan bersikap optimis, sehingga cenderung
menjauhi hal-hal yang menyebabkan timbulnya penyakit seperti peningkatan
tekanan darah dan penggunaan alkohol.
"Menentukan rencana tidak
hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga dapat meningkatkan
kesehatan tubuh secara fisik dan meningkatkan kelangsungan hidup orang
itu sendiri," ujar Eric Kim, psikolog klinis yang melakukan studi di
University of Michigan.
Lebih dari 150.000 orang terkena penyakit stroke setiap tahunnya di Inggris dan seperti dikutip dalam
dailymail.co.uk, Selasa
(9/4/2013) bahwa sudah lama dipercaya bila menentukan serta melakukan
aktifitas yang menyenangkan setelah pensiun sangat penting bagi
kesehatan fisik dan mental seseorang, karena dianggap mampu mengurangi
timbulnya kesedihan pasca pensiun.
Penelitian sebelumnya lebih
fokus kepada efek yang merugikan terhadap psikologi negatif, seperti
depresi dan cemas. Namun penelitian saat ini lebih mengkaji bagaimana
efek yang menguntungkan terhadap psikologi positif seperti optimis mampu
mengurangi risiko penyakit.
Pada penelitian ini, dilakukan riset
kepada laki-laki dan perempuan dengan usia 50 atau lebih selama 4-5
tahun dan telah melengkapi tes psikologi yang diberikan, sementara
peneliti juga memeriksa penyakit stroke yang diderita.
Hasilnya
menunjukkan bahwa semakin tinggi kepedulian seseorang terhadap tujuan
hidupnya, maka semakin kecil risiko timbulnya penyakit stroke.
Seseorang
dengan rencana hidup paling baik memiliki peluang 73% lebih kecil untuk
menderita penyakit stroke, dibandingkan dengan yang rencana hidupnya
kurang baik.
Penelitian lain juga menunjukkan hasil bahwa mood
yang positif mampu mengurangi kadar hormon kortisol yang berkaitan
dengan stress dan merupakan salah satu faktor pencetus stroke.
"Hal
ini penting karena kita memiliki populasi yang menua dan hasil
penelitian ini membantu menunjukkan perilaku apa yang harus ditanamkan
untuk mengurangi risiko penyakit," ujar Cary Cooper, profesor Psikologi
Kesehatan di Lancaster University.
Mulailah untuk merencanakan hidup ke depannya dari sekarang, untuk mencegah timbulnya risiko penyakit pada masa tua nanti.
Cr : http://health.detik.com/read/2013/04/09/092848/2215064/763/bersikap-optimistis-mampu-kurangi-risiko-stroke%22
0 komentar:
Posting Komentar