Senin, 03 Desember 2012

Sindrom Patah Hati, Gangguan Jantung Sementara Akibat Stres

Deskripsi

Sindrom patah hati (broken heart syndrome) adalah gangguan jantung sementara yang diakibatkan oleh situasi yang membuat penderitanya tertekan atau stres seperti kematian orang tercinta.

Awalnya kondisi ini disebut dengan takotsubo cardiomyopathy, namun belakangan kondisi ini juga merujuk pada cardiomyopathy yang dipicu oleh stres atau sindrom balon apikal (apical ballooning syndrome).

Penderita sindrom ini tiba-tiba akan mengalami nyeri dada atau merasa mengalami serangan jantung. Gejalanya sendiri disebabkan oleh reaksi jantung terhadap munculnya hormon stres atau kortisol ketika si penderita dihadapkan pada situasi yang tertekan.

Dalam jangka waktu yang pendek, sebagian jantung penderita pun membesar dan tidak dapat berfungsi dengan baik, sebagian jantung lainnya akan bekerja dengan normal atau malah berkontraksi terlalu kuat.

Beruntung gejala-gejalanya bisa diobati dan kondisi ini akan pulih dengan sendirinya dalam waktu seminggu.

Penyebab

- Kabar kematian orang tercinta secara mendadak
- Ketakutan terhadap diagnosis medis
- Kekerasan rumah tangga
- Kehilangan banyak uang atau bangkrut
- Pesta kejutan
- Tampil di muka umum
- Stres fisik seperti serangan asma, infeksi, kecelakaan mobil atau operasi berskala besar

Gejala

- Nyeri dada
- Sesak nafas
- Detak jantung yang tidak beraturan
- Sekujur tubuh terasa lemas

Pengobatan

Tak ada pengobatan standar untuk mengatasi sindrom patah hati. Biasanya setelah dokter mendiagnosis penderita dengan sindrom ini, barulah dokter meresepkan obat-obatan untuk gangguan jantung seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors, beta blockers atau obat diuretik hingga penderita pulih.


Sumber: MayoClinic

0 komentar:

Posting Komentar

 

All In Share :). Design By: SkinCorner